- See more at: http://cak-mamat.blogspot.com/2013/07/cara-mengganti-cursor-blog-dengan.html#sthash.3JuGEMpi.dpuf

Selasa, 22 Maret 2016

SIX SIGMA


5.  Metode Six Sigma

a. Define 
Langkah ini adalah langkah operasional awal dalam program peningkatan kualitas six sigma. Pada tahap define ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu:
·         Mendefinisikan proses inti perusahan
·         Mendefinisikan kebutuhan spesifik kebutuhan pelanggan
1.      Pendefinisian Kriteria Pemilihan Proyek Six Sigma, dimana pemilihan proyek terbaik adalah berdasarkan identifikasi proyek yang terbaik sepadan dengan kebutuhan, kapabilitas, dan tujuan organisasi sekarang.
2.      Pendefinisian Peran Orang-orang yang Terlibat dalam Proyek Six Sigmasesuai dengan pekerjaannya
3.      Pendefinisian Kebutuhan Pelanggan dalam Proyek Six Sigma berdasarkan kriteria pemilihan proyek Six Sigma dimana proses transformasi pengetahuan dan metodologi Six Sigma melalui sistem pelatihan yang terstruktur dan sistematik untuk kelompok orang yang terlibat dalam programSix Sigma.
4.      Pendefinisian Proses Kunci Beserta Pelanggan dari Proyek Six Sigma yang dilakukan sebelum mengetahui model proses “SIPOC (Suppliers-Inputs-Processes-Outputs-Customers)”. SIPOC adalah alat yang berguna dan paling banyak digunakan dalam manajemen dan peningkatan proses. Atau “SIRPORC (Suppliers-Inputs Requirements-Processes-Output Requirements-Customers) apabila kebutuhan Input dan Output dimasukkan ke dalam SIPOC dan persyaratan Output harus berkaitan langsung dengan kebutuhan pelanggan.
5.      Pendefinisian Kebutuhan Spesifik dari Pelanggan yang Terlibat dalam Proyek Six Sigma
6.      Pendefinisian Pernyataan Tujuan Proyek Six Sigma, dimana pernyataan tujuan proyek yang harus ditetapkan untuk setiap proyek Six Sigma terpilih adalah benar apabila mengikuti prinsip SMART, yaitu Spesifik, Measureable, Achievable-Result-oriented, Time-bound.
7.      Daftar Periksa pada Tahap DEFINE (D) untuk memudahkan sekaligus meyakinkan kita bahwa kita telah menyelesaikan tahap DEFINE (D) dengan baik.
b. Measure (M)
Dalam langkah yang kedua dalam tahapan operasional pada program peningkatan kualitas Six Sigma terdapat 3 hal pokok yang dilakukan yaitu: 
·         Menentukan karakteristik kualitas kunci
·         Mengembangkan rencana pengumpulan data
·         Pengukuran baseline kinerja

c. Analyze (A)
Analyze merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas. Pada tahap ini, tiga hal yang perlu dilakukan yaitu:
·         Menentukan stabilitas dan kemampuan proses

Tabel 2. Stabilitas dan Kapabilitas Proses
Status Proses
No.
Stabilitas
Kapabilitas
Situasi
Analisis
1.
Tidak
Tidak
·         Keadaan proses diluar pengendalian
·         Proses akan menghasilkan produk cacat terus menerus (keadaan kronis)
Sistem industri berada dalam kondisi paling buruk
2.
Ya
Tidak
·         Keadaan proses didalam pengendalian
·         Proses masih menghasilkan cacat
Sistem industri berada dalam status antara menuju peningkatan kualitas global
3.
Ya
Ya
·         Keadaan proses berada dalam pengendalian
·         Proses tidak menghasilkan produk cacat (zero defect)
Sistem industri berada dalam kondisi dalam baik, merupakan target Six Sigma
4.
Tidak
Tidak
Proses berada di luar pengendalian proses menimbulkan masalah kualitas secara sporadis
Sistem industri tidak dapat diperkirakan (unpredictable) dan tidak diinginkan oleh manajemen industri
(Vincent Gaspersz, 2002 : 203)
·         Menentukan target kinerja dari karakteristik kualitas kunci
Konseptual penetapan target kinerja dalam program pendekatan kualitas Six Sigma merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu harus mengikuti prinsip dari SMART (specific-measurable-achievabl-result oriented-time bound) yaitu :
o    Specific, target kinerja berkaitan langsung dengan peningkatan kinerja dari setiap karakteristik kualitas kunci yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
o    Measurable, target kinerja harus dapat diukur dengan menggunakan indikator pengukuran yang tepat, guna mengevaluasi keberhasilan, peninjauan ulang, dan tindakan perbaikan di waktu mendatang.
o    Achievable, target kinerja peningkatan kualitas harus dapat dicapai melalui usaha yang menantang.
o    Result-oriented, target kinerja dari peningkatan kualitas harus berfokus pada hasil-hasil berupa peningkatan kinerja karakteristik kualitas kunci.
o    Time-bound, target kinerja harus menetapkan batas waktu pencapaian target karakteristik kualitas kunci dan target tersebut harus tercapai pada batas waktu yang telah ditetapkan.
·         Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas
Pada proses analyze terdapat pemilihan peta kontrol yang disini digunakan peta kontrol-u karena data yang digunakan adalah data atribut dengan ukuran sampel yang berbeda-beda. Data yang dikumpulkan berupa jumlah ketidaksesuaian dalam sampel. Banyaknya ketidaksesuaian rata-rata per unit dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeS3BEehjlYlDaef0CdnH2iIV2gNF17EvkgFwei6cETfW_xaypBt4S7L1uNzc-MrU2YlH50oy93XaLsTXaGOAKm9ZWkqYdyAWTWm9CSs6AHkybI0XzxOkB72MpcLoRQtTPhlOTFBRuPC-U/s1600/rums.gif

d. Improve (I)
Setelah sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas teridentifikasi, maka perlu dilakukan penetapan rencana tindakan untuk melakukan peningkatan kualitas Six Sigma. Pada dasarnya rencana-rencana tindakan akan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya serta prioritas dan/atau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana tersebut.
Tabel 3. Rencana Tindakan dengan Metode 5W-2H
Jenis
5W2H
Deskripsi
Tindakan
Tujuan utama
What
Apa yang menjadi target utama dari perbaikan/peningkatan kualitas?
Merumuskan target sesuai dengan kebutuhan konsumen
Alasan kegunaan
Why
Mengapa rencana tindakan itu diperlukan?Penjelasan tentang kegunaan dari rencana tindakan yang dilakukan
Lokasi
Where
Di mana rencana tindakan itu akan dilaksanakan?Apakah aktivitas itu harus dikerjakan di sana?
Mengubah urutan aktivitas atau mengkombinasikan aktivitas-aktivitas yang dapat dilaksanakan bersama
Urutan
When
Bilamana aktivitas rencana tindakan itu akan terbaik untuk dilaksanakan?Apakah aktivitas itu dapat dikerjakan kemudian?
Orang
Who
Siapa yang akan mengerjakan aktivitas rencana tindakan itu?Apakah ada orang lain yang dapat mengerjakan aktivitas rencana tindakan itu?Mengapa harus orang itu yang ditunjuk untuk mengerjakan aktivitas itu?
Metode
How
Bagaimana mengerjakan aktivitas rencana tindakan itu?Apakah metode yang digunakan sekarang, merupakan metode terbaik?Apakah ada cara lain yang lebih mudah?
Menyederhanakan aktivitas-aktivitas rencana tindakan yang ada
Biaya/manfaat
How much
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas rencana tindakan ini?Apakah akan memberikan dampak positif pada pendapatan dan biaya (meningkatkan efektifitas dan efisiensi), setelah melaksanakan rencana tindakan itu?
Memilih rencana tindakan yang paling efektif dan efisien


e. Control (C)
Sebagai bagian dari pendekatan Six Sigma, perlu adanya pengawasan untuk meyakinkan bahwa hasil yang diiginkan sedang dalam proses pencapaian. 

SUMBER :
  http://sixsigmaindonesia.com
http://lovelyana1002.blogspot.co.id/2016/03/tugas-2-manajemen-dan-sim-2-six-sigma.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar