- See more at: http://cak-mamat.blogspot.com/2013/07/cara-mengganti-cursor-blog-dengan.html#sthash.3JuGEMpi.dpuf

Selasa, 26 April 2016

CERPEN - KARYA ILMIAH - ARTIKEL


CERPEN
Kisah Seorang Penjual Koran
Di ufuk timur, matahari belum tampak. Udara pada pagi hari terasa dingin. Alam pun masih diselimuti embun pagi. Seorang anak mengayuh sepedanya di tengah jalan yang masih lengang. Siapakah gerangan anak itu? Ia adalah seorang penjual Koran, yang bernama Doni.
Menjelang pukul lima pagi, ia telah sampai di tempat agen koran dari beberapa penerbit. “Ambil berapa Doni?” tanya Bang Karno. “Biasa saja.”jawab Doni. Bang Karno mengambil sejumlah koran dan majalah yang biasa dibawa Doni untuk langganannya. Setelah selesai, ia pun berangkat.
Ia mendatangi pelanggan-pelanggan setianya. Dari satu rumah ke rumah lainnya. Begitulah pekerjaan Doni setiap harinya. Menyampaikan koran kepada para pelanggannya. Semua itu dikerjakannya dengan gembira, ikhlas dan rasa penuh tanggung jawab.
Ketika Doni sedang mengacu sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah benda. Benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastik berwarna hitam. Doni jadi gemetaran. Benda apakah itu? Ia ragu-ragu dan merasa ketakutan karena akhir-akhir ini sering terjadi peledakan bom dimana-mana. Doni khawatir benda itu adalah bungkusan bom. Namun pada akhirnya, ia mencoba membuka bungkusan tersebut. Tampak di dalam bungkusan itu terdapat sebuah kardus. “Wah, apa isinya ini?’’tanyanya dalam hati. Doni segera membuka bungkusan dengan hati-hati. Alangkah terkejutnya ia, karena di dalamnya terdapat kalung emas dan perhiasan lainnya. “Wah apa ini?”tanyanya dalam hati. “Milik siapa, ya?” Doni membolak-balik cincin dan kalung yang ada di dalam kardus. Ia makin terperanjat lagi karena ada kartu kredit di dalamnya. “Lho,…ini kan milik Pak Alif. Kasihan sekali Pak Alif , rupanya ia telah kecurian.”gumamnya dalam hati.
Apa yang diperkirakan Doni itu memamg benar. Rumah Pak Alif telah kemasukan maling tadi malam. Karena pencuri tersebut terburu-buru, bungkusan perhiasan yang telah dikumpulkannya terjatuh. Doni dengan segera memberitahukan Pak Alif. Ia menceritakan apa yang terjadi dan ia temukan. Betapa senangnya Pak Alif karena perhiasan milik istrinya telah kembali. Ia sangat bersyukur, perhiasan itu jatuh ke tangan orang yang jujur. Sebagai ucapan terima kasihnya, Pak Alif memberikan modal kepada Doni untuk membuka kios di rumahnya. Kini Doni tidak lagi harus mengayuh sepedanya untuk menjajakan koran. Ia cukup menunggu pembeli datang untuk berbelanja. Sedangkan untuk mengirim koran dan majalah kepada pelanggannya, Doni digantikan oleh saudaranya yang kebetulan belum mempunyai pekerjaan. Itulah akhir dari sebuah kejujuran yang akan mendatangkan kebahagiaan di kehidupan kelak.
Sumber :


KARYA ILMIAH
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Dampak Sinetron terhadap Prestasi Siswa”

Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca guna sempurnanya karya ilmiah ini dan yang akan datang.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Allah s.w.t., orang tua, dan guru Bahasa Indonesia penulis Bapak Suharto S.pd yang telah membimbing sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dampak sinetron terhadap prestasi siswa.


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ….......................................................................
MOTTO..........................................................................................................
PERSEMBAHAN…......................................................................................
KATA PENGANTAR…...........................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………........................…...
B. Rumusan Masalah ….............………………………………...…..
C.Tujuan Penulisan……………………………………………...…
D. Manfaat Penulisan ….....................................................................
E. Sistematika Penulisan …..................................................................
BAB II : ISI
A. Definisi Sinetron ……………………..………………….……….
B. Contoh Sinetron …........................................................................
B.Dampak
-Positif…………………………………………………..………....
-Negatif……………………………………………….......………..
C. Solusi……………………………………………….....………..
BAB III : PENUTUP
A.KESIMPULAN………………………………………………....
B.SARAN……………………………………………….…………
DAFTAR PUSTAKA………………………………….…....……….







BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini, banyak sekali sinetron yang menghiasi hampir semua channel di televisi, itu bukan merupakan hal yang tabu, dan hal yang sangat lazim kita saksikan saat menonton televisi untuk mengisi luang dan hiburan. Mulai dari para pelajar manapun, banyak yang sering menonton sinetron. Hampir semua stasiun televisi berlomba untuk memproduksi sinetron. Tentunya dapat membawa dampak-dampak negatif bagi para siswa yaitu terganggunya waktu belajar yang seharusnya dipergunakan untuk belajar, menjadi waktu rutin untuk menonton sinetron. Selain itu, sinetron dapat berpengaruh pada otak dan gaya kehidupan sehari-hari yang menirukan dalam adegan cerita sinetron tersebut. Untuk itu, karya tulis yang dibuat ini akan menjelaskan kebenaran mengenai sebuah dampak sinetron bagi siswa.
B. Rumusan Masalah
1) Apa sajakah dampak yang dapat terjadi akibat tontonan yang kurang mendidik?
2) Mengapa sinetron-sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma?
3) Sinetron yang bagaimanakah yang baik untuk di tonton?
4) Apakah yang harus dilakukan orang tua agar anaknya tidak terpengaruhi hal buruk dari sinetron?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dan contoh dari sinetron..
2. Mengetahui dampak sinetron terhadap pelajar.
3. Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
  1. Memberikan informasi tentang sinetron dan dampaknya
terhadap pelajar.

2. Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan ataupun
wawasan dari penulisan

E. Sistematika Penulisan
Karya tulis disusun dengan urutan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, menjelaskan definisi sinetron, contoh sinetron, dan dampak sinetron terhadap pelajar.
Bab II Penutup, menjelaskan simpulan dan saran.












BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sinetron
Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi tentang cerita fiktif, yang kebanyakan saat ini mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik. Sinetron-sinetron semacam ini sering memperagakan gaya hidup yang cenderung penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih fokus pada pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral bangsa. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah bercerita tentang seseorang yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
B. Contoh Sinetron
  • Sinetron yang kurang mendidik
-Ganteng-Ganteng Serigala
Ganteng-Ganteng Serigala yang tayang di SCTV merupakan salah satu sinetron dengan rating tinggi. Walau begitu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan bahwa Ganteng-Ganteng Serigala termasuk tayangan yang tak layak untuk ditonton.
Baru-baru ini KPI memang telah merilis daftar sinetron dan FTV bermasalah. Semua tayangan tersebut dianggap meresahkan dan membahayakan anak-anak muda lantaran mengandung hal-hal yang tidak mendidik.
Contoh pelanggaran yang disorot oleh KPI ada bermacam-macam, misalnya tindak kekerasan fisik (memukul, membanting, menusuk dengan pisau, mencekik), kekerasan verbal (menghina), tindakan bullying, menampilkan adegan percobaan bunuh diri, adegan percobaan pemerkosaan, dan masih banyak lagi.
  • Sinetron yang mendidik
- Keluarga Cemara
Keluarga Cemara, kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana terdiri atas Abah, kepala keluarga seorang penarik becak dan buruh apa saja, Ema, seorang wanita yang membuat opak untuk dijajakan anak perempuannya. Euis, si sulung yang kelas 6 SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha, Ara atau Cemara yang baru masuk taman kanak-kanak, serta Agil, si bungsu.Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan inilah kisah itu.

C.Dampak Sinetron
1) Dampak Negatif :
Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
  • Dapat merusak moral dan watak para siswa
Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta kisah percintaan.
  • Menjadi anak yang malas belajar
Anak yang sering menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya kurang baik daripada anak yang tidak sering menonton sinetron.
  • Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
Mereka sering menirukan perbuatan pamer, sombong, membantah orang.

2)   Dampak Positif :
Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
  • Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun
  • Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua

D. Solusi
Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif yaitu merusak moral dan menghancurkan generasi muda Indonesia. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar.




BAB III
PENUTUP

1) Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh beberapa kesimpulan:
· Sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma karena tergerus oleh perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya
· Anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron, belajarnya lebih rajin dan nilai-nilainya lebih baik daripada anak yang sering menonton sinetron
· Faktor-faktor siswa menonton sinetron adalah mudah untuk menikmatinya, mempunyai daya tarik cerita, tokoh sinetron yang digemari
· Dampak dari menonton sinetron ada 2 macam yaitu positif dan negatif. Dampak yang positif terjadi apabila orangtua dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya. Sedangkan dampak negatif terjadi apabila orangtua tidak dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut tidak memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya.
2) Saran
· Untuk orang tua
Agar lebih serius mengawasi putra-putrinya. Selain itu, harus bisa memilihkan tontonan yang tepat dan membantu anaknya mengatur jam belajarnya
· Untuk siswa
Harus memiliki kesadaran pribadi untuk memilih tontonan yang bermanfaat. Kemudian, harus pandai mengatur waktu belajar.





DAFTAR PUSTAKA

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rev. Jakarta: PT Rineka Cipta

Gunawan, Nico. 2013. Dampak sinetron bagi siswa. http://snicoguna.blogspot.com/2013/05/karya-ilmiah-sederhana-dampak-sinetron.html (Diakses 31Mei 2013)
http://novrinurulia.blogspot.co.id/2015/02/karyatulis-ilmiah-dampaksinetron.html



Minggu, 24 April 2016

MOF


MICROSOFT OPERATIONS FRAMEWORK

MOF 4.0 dikembangkan dari IT Infrastructure Library dari OGC di Inggris. MOF 4.0 mencakup dari sisi sumber daya manusia, proses/prosedur, dan teknologi. MOF 4.0 mampu mencapai target service level untuk availability, reliability, supportability, dan managability. Selain itu, MOF 4.0 menciptakan infrastruktur TI yang adaptif. MOF 4.0 terdiri dari 4 tahapan dalam siklus hidupnya, 3 tahapan merupakan tahap yang sedang terjadi di dalam siklus tersebut sedangkan 1 tahapan lain merupakan tahapan dasar yang terjadi di setiap tahapan lainnya. Tahapan yang terjadi di dalam siklus hidup MOF 4.0 yaitu, perencanaan, penyampaian, oper asional, dan pengelolaan. Salah satu implementasi MOF 4.0 yaitu perancangan helpdesk yang nantinya menjadi IT service center sebagai support operasional terhadap infrastruktur yang akan di upgrade. MOF 4.0 mudah diterapkan di suatu organisasi jika SDM diorganisasi tersebut  memiliki kesadaran penuh akan manfaat MOF 4.0 di masa yang akan datang dan  kepatuhan dalam mengimplementasikannya

Definisi Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 terdiri dari best practice, prinsip, dan kegiatan yang memberikan panduan komprehensif untuk mencapai kehandalan untuk solusi dan layanan Teknologi Informasi (TI). MOF 4.0 berisi pertanyaan dan kegiatan yang dapat merumuskan penentuan kebutuhan organisasi agar organisasi berjalan efisien dan efektif di masa yang akan datang. MOF 4.0 bertujuan untuk menciptakan, mengoperasikan, dan mendukung layanan TI serta memastikan bahwa investasi di TI memberikan nilai bisnis
yang diharapkan pada dengan risiko yang dapat ditangani.

Tahapan Siklus Hidup MOF 4.0 Siklus hidup MOF 4.0  terdiri dari tiga tahapan yang sedang berlangsung dan satu  tahapan dasar yang beroperasi di seluruh semua tahapan antara lain:
a.Tahap Perencanaan
   Tahap ini bertujuan untuk merencanakan dan mengoptimalkan strategi layanan TI      dalam rangka mendukung tujuan bisnis dan tujuan.

b.Tahap Penyampaian
   Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa layanan TI yang dikembangkan secara efektif, dikerahkan berhasil, dan siap untuk dioperasikan.

c.Tahap Operasional
  Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa layanan TI dioperasikan, dipelihara, dan didukung dengan cara yang memenuhi kebutuhan bisnis dan harapan.

d.Tahap Pengelolaan
Tahap ini bertujuan untuk memberikan prinsip operasi dan best practice untuk memastikan bahwa investasi di TI memberikan nilai bisnis yang diharapkan serta dapat menangani risiko. Tahap ini berkaitan dengan tata kelola TI, risiko, kepatuhan, peran dan Tahapan proses ini berlangsung di setiap tahapan di dalam siklus hidup MOF 4.0.


index.jpg

Adapun keuntungan menggunakan MOF 4.0 antara lain :
a. Mengurangi risiko dengan adanya koordinasi antar tim.
b. Dapat mengenali dampak yang terjadi jika dikaji dengan kebijakan yang ada.
c. Mengantisipasi dan mengurangi dampak dari mitigasi.
d. Menemukan kemungkinan permasalahan integrasi sebelum  produksi.
e. Mencegah masalah kinerja dengan mengantisipasi thresholds.
f.  Efektif beradaptasi dengan kebutuhan bisnis baru.



Contoh Implementasi MOF 4.0
Implementasi menggunakan perusahaan fiktif, Woodgrove Bank adalah bank AS regional yang memiliki peluang bisnis dengan perluasan operasi ke California. Perusahaan harus  mengikuti undang - undang yang mengharuskan membuat beberapa perubahan kebijakan dan system keamanan dan kerahasiaan yang ada. CEO perusahaan  harus mengidentifikasi pekerjaan  yang perlu dilakukan,  menilai risiko, dan memastikan kepatuhan dengan peraturan pemerintah, mendefinisikan keamanan yang diperlukan dan control kerahasiaan, dampak dari perubahan,  perencanaan untuk  perubahan,  bangunan,  pengujian,  dan menyiapkan layanan untuk pelanggan dan  operasi dalam mendukung perubahan.


Sumber:
http://technet.microsoft.com/en-us/solutionaccelerators/dd320379.aspx
http://mugi.or.id/blogs/proferyk/archive/2012/08/02/perkenalan-microsoftoperations-framework-mof-4-0.aspx
http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=126626&lokasi=lokal
emansetiawan.dosen.narotama.ac.id/.../05-Manajemen-Infrastruktur.ppt